Senin, 30 Juni 2014

Cytomegalovirus

http://en.wikipedia.org/wiki/Cytomegalovirus http://lenterasahabat.org/cmv-cytomegalovirus/

Cytomegalovirus, Virus Bandel yang Harus Diwaspadai - HEALINDONESIA SITUS MEDIS HOLISTIK KONTROVERSIAL PERTAMA DI INDONESIA!

Cytomegalovirus (CMV) merupakan virus yang diklasifikasikan dalam keluarga virus herpes, memiliki potensi yang berbahaya bagi janin, pasien operasi cangkok organ, mengganggu atau merusak organ paru-paru, jantung, mata, usus, ginjal, lambung, dan lain-lain. Pengobatannya pun tidak semudah mengobati virus lainnya. Adakah solusi alami untuk mengatasi CMV? . Organ yang Bisa Terkena Infeksi CMV CMV dapat mengenai hampir semua organ dan menyebabkan hampir semua jenis infeksi. Organ yang bisa terkena CMV adalah: Ginjal, sehingga disebut CMV nefritis; Hati, sehingga disebut CMV hepatitis; Jantung, sehingga disebut CMV myocarditis; Paru-paru, sehingga disebut CMV pneumonitis; Mata, sehingga disebut CMV retinitis; Lambung, sehingga disebut CMV gastritis; Usus, sehingga disebut CMV colitis. Otak, sehingga disebut CMV encephalitis. . Gejala atau Akibat dari CMV Akibat dari terinfeksi CMV dapat ringan namun juga dapat amat berbahaya. Gejala dapat bervariasi mulai dari amat berat hingga gejala minimal, bahkan ada juga yang tanpa gejala. Karena dapat menyerang hampir semua organ, gejalanya sangat bervariasi tergantung dari organ yang diserang. Biasanya CMV menyebabkan demam, penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia) dan letih- lesu. Gejalanya dapat ringan hingga berat. Kreatinin dapat meningkat pada pasien cangkok ginjal dengan infeksi CMV. Infeksi pada paru-paru menimbulkan sesak dan batuk. Pada sistem cerna seperti misalnya lambung dan usus, infeksi CMV menyebabkan mual, muntah dan diare. Ensefalitis (otak) CMV dapat menyebakan kejang, nyeri kepal, dan koma. Apabila penderita sedang hamil, CMV bisa menginfeksi janin dan mengakibatkan gangguan pada organ tertentu janin. . Menyerang Organ Janin Virus CMV pada wanita hamil dapat berakibat pada janin yang dikandungnya dengan manifestasi berbeda-beda, misalnya kulit berwarna kuning, pembesaran hati dan limpa, kerusakan atau hambatan pembentukan organ tubuh seperti mata, otak, gangguan mental, dan lain-lain tergantung organ janin mana yang diserang. Umumnya janin yang terinfeksi CMV lahir prematur dan berat badan lahir rendah. . Masalah Bagi Pasien Cangkok Organ Virus CMV biasa menghinggapi pasien cangkok organ pasca transplantasi karena biasanya para pasien ini diberikan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh. Pemberian obat ini dimaksudkan supaya sistem kekebalan tubuh pasien operasi cangkok organ tidak menyerang organ baru yang dicangkokkan. Efek samping dari penekanan sistem kekebalan tubuh ini adalah ketidakmampuan tubuh untuk melawan infeksi, termasuk serangan CMV. . Diagnosa CMV Kebanyakan infeksi yang ada tidak terdiagnosa karena CMV seringkali menampakkan sedikit gejala, bahkan bisa juga tanpa gejala. Diagnosis pasti CMV ditetapkan berdasarkan pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) yang mendeteksi keberadaan DNA (materi genetik) virus CMV dalam darah. Disamping itu, infeksi CMV juga ditetapkan dengan pemeriksaan kadar antibodi IgG dan IgM. . Penularan CMV Virus CMV ada dalam cairan tubuh pasien CMV dan ditularkan melalui kontak selaput lendir (mulut dan kelamin). Selain itu, penularan CMV bisa melalui transfusi darah, dan pada bayi umumnya tertular pada saat masih dalam kandungan atau dari ASI. . Infeksi CMV Bisa Berulang CMV tergolong virus yang bandel atau hampir tidak bisa dihilangkan dari tubuh inang. Sekali terinfeksi, virus akan membenamkan diri dalam tubuh dan dapat menyebabkan infeksi berulang pada masa mendatang. Untuk men . Pengobatan CMV Secara medis konvensional, pengobatan yang paling sering dipakai untuk infeksi CMV adalah Ganciclovir. Namun, pengobatan secara holistik bisa Anda lakukan penggabungan dari berbagai terapi alami, seperti misalnya jus anggur merah, terapi bawang putih, terapi VCO (Virgin Coconut Oil), dan terapi propolis (antivirus kuat terbuat dari air liur/sarang lebah).